Jun 22, 2010

TRANSFORMING ANGER

Kemarin saya mengalami hari yang sangat buruk. Penat di kepala, detak jantung yang menggebu-gebu, panas, dan sangat berstamina. Ya, kemarin saya marah sekaliiiiiiiiiiiii. Sangat marah. Menceritakan apa yang membuat saya marah bukanlah hal yang akan saya lakukan saat ini.

Anda pernah merasa sangat marah? Kemarin saya mengalaminya. Di bagian kepala seperti menyatakan "Ini semua harus diselesaikan. Enyah! Enyah de emosi kaya gini!!!" Tapi di setiap organ anggota tubuh sangat panas dan sangat bernergi. Rasanya saya ingin saat itu juga sudah berada di ring tinju dan melepaskan kecepatan dan tekanan yang bisa dipastikan begitu dalam.

Pertentangan kehendak antara yang ada di kepala dan di badan saya sangat tidak sejalan dan benar-benar menyiksa. Saya mencoba membaca makalah (hahaha ya saya tahu pilihan bodoh), dan baru halaman kedua saya langsung menutupnya. Tidak bisa konsentrasi, tidak bisa menikmati sama sekali. Saya tidak tahu apa yang baru saja dibaca, saya bisa membacanya tapi semua bahasa di dalam makalah itu berubah menjadi representasi luapan bahasa amarah yang sedang saya alami.

Harus ada sesuatu yang saya lakukan. "Permintaan" di kepala dan di badan ini ada benarnya. Energi di badan saya harus saya salurkan tapi tindakan tersebut harus dapat membuat saya menjadi tenang, bukan memperumit atau memperkeruh keadaan.
Kalian tahu apa yang saya lakukan?
Saya merapihkan lemari pakaian dan sepatu saya.
Semua baju yang tidak rapih lipatannya diambil dan saya lipat kembali. Semua sepatu dikeluarkan dari lemari dan dibersihkan. Banyak pergerakan, tangan saya harus melipat baju, celana, dress, membersihkan sepatu dengan kain. Kaki saya harus melangkah bolak-balik memindahkan sepatu dari dalam dan keluar dan kembali lagi ke dalam lemari. Hampir satu harian saya melakukannya hingga saya merasa letih. Energi besar dan panas badan saya berkurang banyak. Badan saya mendapatkan "keinginannya" begitu pula dengan kepala saya.

Rasanya jauh lebih baik, karena emosi dapat tersalurkan dan kamar saya menjadi rapih. Bahkan saya tersenyum ketika melihat bocah-bocah (sepatu, red) tersusun manis di lemari. Selain itu beberapa baju dapat dievaluasi kualitasnya untuk dipisahkan baju mana yang masih dapat dipakai dan yang tidak.

Smile babies! u are on camera =)

Saya menemukan koleksi kotak Anna Sui!
Dan saya senyuuuummm lagi x)

No comments:

Post a Comment