Mar 22, 2012

Next Season : PASTEL

A Very Happy Birthday

Hello 25! Saya tua.. Hahahaha.
Saya selalu berfikir kalau selama masih 20an dan belum menyentuh 25 maka seseorang itu masih bisa dibilang muda. Tapi kalau seseorang menyentuh 25 dan ke atas-atasnya maka setidaknya berjiwa muda lah. Hahahaha.
Jadi apa yang terjadi di hari ulang tahun saya? Banyak dan saya tidak menyangka akan banyak! Seperti sebelumnya kalian sudah tahu, Aron memberikan kado lebih awal. Dia membeli heels hitam Zara yang saya sukai. Aron sudah memahami watak pacarnya yang mengoleksi sepatu dan dress. Dia akan tertawa kalau saya sedang menahan diri untuk tidak membeli baju atau dress karena harganya mahal. Mulut saya akan mengeluarkan mantra-mantra pedas "mahal banget, mending nunggu yang mirip lebih murah, jait sendiri juga bisa, giling ni toko aku jadi malas belinya" sambil keluar dari toko, sedangkan wajah saya sudah mupeng dan melirik-lirik. Sungguh tidak genuine kan. Haha.
Hal menyenangkan juga datang dari keluarga. Kakak dan kakak ipar saya memberikan voucher MAP untuk saya belanjakan. Keputusan bagus, bro! Hahaha. Saya menukar voucher tersebut menjadi sepatu berwarna pastel. Ibu memberikan saya little black dress yang manis sekali dan ayah memberi saya jam klasik hitam. Love it! But nooo that's not all, sweet card dan sweet cardigan datang dari iin dan rini! Saya senang dan bersyukur sekali. Thank you sweetcakes :)
Kejadian selanjutnya adalah di luar hal fashion. Jauh dari tema baju dan dress, saya dan teman-teman seprofesi memasuki kelas terakhir, yaitu kelas minor. Kami berulang kali diminta menyatakan refleksi diri melalui laporan. Setelah cukup lama masing-masing mengembara praktek ke berbagai institusi, akhirnya kami berkumpul kembali dalam kelas. Perlu saya perjelas, kami tidak menjalani sit in class seperti biasanya namun we run the class, souldrama class. Jika selama praktek di 10 institusi kami kupas tuntas dinamika kepribadian klien, memahami konteks perilaku klien, kali ini kami kupas tuntas konteks kehidupan diri kami sendiri dalam 2 hari. 
Kami bertelanjang kaki, bergandengan tangan, beberapa mengeluskan tangan di punggung teman kami, membuat sociometri dengan meletakkan tangan di pundak teman yang merepresentasikan kategori tertentu, dan saling berpelukan dengan hangat. 
Kami berlari-lari kecil menuju tempat yang diinginkan untuk berdiri, menunjukkan mengapa kami memilih berdiri di tempat yang berbeda, dan menunjukkan bagaimana kami terbentuk seperti adanya saat ini melalu tempat kami berdiri. Selanjutnya dari tempat kami duduk dalam bentuk lingkaran. Sederhana sekali ya. Semuanya terjadi dalam variasi sesuai keunikan pribadi kami masing-masing. Meski begitu, pemakaian tissu menjadi kesamaan hampir bagi semuanya. Kami menangis (di hari kedua saya membawa tisu sendiri, hehe). Saya baru bisa menulis tentang hal ini karena pengalaman tersebut sangat emosional sekali. Meski di detik ini saya masih merasakan harunya, namun setidaknya saya tidak menulis blog ini dengan banjir air mata dan membuat keluarga saya berasumsi saya terobsesi dalam mengerjakan tugas. Hal itu akan aneh sekali.
Lantas apa rasanya? kami merasa haru, gusar, sayang, bingung, bahagia, sedih,  namun semua itu didampingi oleh rasa syukur. Kami, 26 orang, dengan segala kekurangan kami bisa berada di titik magister profesi UI ini. Artinya kami berjuang sekuat tenaga untuk menjadi manusia lebih baik. Artinya kami adalah keluarga. Artinya kami adalah teman, sahabat, mitra. Artinya kami menginternalisasi. Artinya kami adalah tokoh sejarah di kehidupan kami. Artinya kami dihargai outstanding oleh dosen-dosen kami. Artinya kami bertumbuh. Artinya kami akan menghadapi perjalanan panjang. Dalam perjalanan kami nanti, inilah salah satu kekuatan kami.
Next (that's huge, i know) is Lady Gaga's Concert! Yeayyyy!!!! Saya berharap konsernya tidal batal. Saya bersemangat sekali karena sebelumnya saya menyesal tidak dapat menyaksikan Katy Perry. Kakak Aron bilang LG selalu membawa grand piano transparan dalam setiap konsernya. Wuah, pasti seru! Saya suka suguhan visual kreatif. 
Selamat long weekend!

Mar 4, 2012

Dinner at Satoo


Jika ada yang bertanya apakah saya mau kembali makan di Satoo, tentu saya akan menjawab ya! Saya paling suka dengan seafood corner. Berkali-kali saya mengambil udang besar dengan saus mayo dan menyiramnya dengan lemon. Bahkan saya mengunyah sambil menutup mata dan pacar memandang dengan terpana. Hahaha. Oh ya, jangan lupa untuk memesan tempat kalau kalian ingin lunch atau dinner karena selalu penuh.
Btw, saya senang sekali karena bulan ini saya bertambah usia. Tapi sepertinya saya tidak aka merayakan dengan Aron karena pekerjaannya. Dia menebusnya dengan memberi saya kado tadi malam. Kadonya pun tepat sasaran. Haha nice try, A!