Nov 20, 2010

Very Sexy







From Italy
TWILS 2010 Collections


Nov 19, 2010

Nov 16, 2010

Senyum-senyum Sendiri



Saya segera menuntaskan seluruh episode dari personal taste ini agar tidak terbayang-bayang saat membuat tugas perkuliahan. Tadinya saya berasumsi sudah berada di titik aman dapat fokus dengan segala keagiatan tugas kelompok. Salah total, saya masih “arwah penasaran” jika belum mem-postingnya ke blog! Haha.

Serial film Personal Taste setia menemani kesendirian saya di tengah siang, sore, malam, kapanpun saya memiliki waktu luang yang tidak terprediksi. Personal taste berkisah tentang seorang perempuan lugu bernama Gae In dengan karakter bloon, sembrono, ceplas-ceplos, spontan, sangat lugu dan perhatian kepada teman-temannya. Sedangkan seorang laki-laki bernama Jin Ho dengan karakter tegas, to the point, sedikit kaku, tetapi sangat peka terhadap perasaan perempuan. Jin Ho memanfaatkan situasi awal perkenalan(Gae In salah paham mengenali Jin Ho sebagai gay) dan kondisi keuangan Gae In yang hampir bangkrut, agar dapat tinggal (nge-kos) di rumah Gae In. Tujuannya adalah agar ia dapat mempelajari arsitektural Sanggojae untuk kepentingan perusahaannya. Tinggal bersama memproses pertemanan mereka menjadi semakin akrab dengan cara yang sangat lucu. Yang perempuan suka membuat ulah, lalu yang laki stress menggerutu. Yang perempuan serba hampa ketrampilan, ujung-ujungnya yang laki-laki turun tangan membantu. Saya dibuat senyum-senyum sendiri oleh serial film ini karena tokoh Gae In sering memperlakukan Jin Ho sebagai my gay best friend di depan banyak orang. Sementara Jin Ho pasrah tapi ganteng! Kalian harus buktikan sendiri! Selanjutnya Bla bla bla (adalah suatu titik point yang tidak mau saya ceritakan karena lebih baik kalian tonton sendiri) mereka membuat proyek agar Gae In menjadi seorang wanita yang anggun dan feminim serta berkelakuan selayaknya. Sudah pasti terjadi, akhirnya Jin Ho menyukai wanita “ciptaannya” tersebut. Dan Gae In juga diam-diam menyukai “creator” dan teman satu atapnya ini :)






Sudah selayaknya drama komedi dan pada umumnya drama komedi, cukup banyak bagian yang kurang logis. Fokus besar dari serial film ini adalah hiburan, yaitu drama dan komedi dan film ini sangat berhasil mem-booster mood saya, membuat saya tertawa serta menstimulasi saya berkata “uohhhh..” pada scenes romantisnya. Dasar kritikan berbasis oscar maupun grammy tidak diperlukan untuk serial film ini, saya ingin mendapat hiburan, film ini menyediakannya dan saya menikmatinya!




UOOOOHHHHHH...!!!!!!
“Love does not ask you to discard your pride, it’s about protecting a person. Don’t do this in the future. Don’t believe people so easily. Don’t fall in love so easily. Don’t forgive easily either. Please… become stronger.” (Jin Ho)

Nov 13, 2010

Asmara visiting Samarra

Jangan menunjuk saya untuk memilih antara budaya barat dan timur. Justru karena kontras berbeda, maka saya tidak dapat berpaling pada satu sisi budaya saja. Masing-masing memiliki muatan yang khas, saya bisa saja membuat perbandingan; perbedaan - persamaan di antara keduanya. Tetapi bukan mengambil satu dan menolak yang lainnya, melainkan memadukannya.

Di dalam benak saya, selalu meyakini bahwa tangan arsitek, pelukis, designer, pemahat (dan sebagainya) bekerja tangan Tuhan. Saat bertatapan dan berhadapan langsung dengan karya-karya mereka saya merasa takjub, benar-benar luar biasa. Entah apa yang mereka makan setiap hari, saya sangat berterima kasih atas kehadiran mereka di bumi.










Sebelumnya saya dan Aron mendatangi "Little India", tidak langsung puas, maka saya merencanakan untuk makan malam di Samarra, tempat yang terinspirasi kota kecil di Irak.
Sangat cantik.










Me and my travel mate "around the world"
Aron seperti Doraemonnya dan saya Nobitanya.

Saya langsung terpikirkan dua tokoh kartun ini karena mereka dikisahkan di masa lampau dan masa depan bersama-sama ke belahan dunia manapun. Jangan terharu "uooh aw aw" dulu, ini karena saya jarang nonton Discovery Channel
.