Sep 11, 2010

The first time ever I saw your face






Huaa saya teringat pada Aron. Miss him so much. Sebenarnya waktu yang tepat
bagi kami untuk tidak bertemu sementara ini. Dia ke kota asalnya bersama keluarga dan saya berkutat dengan tugas. Tapi saya memang merindukan dia..
Biasanya sebelum tidur saya pasti mengganggunya cuma untuk mengatakan saya ingin punya guling dan kasur seperti dirinya, empuukk hehe.

Banyak sekali memori tentang saya dan Aron hingga sekarang. Bertahun-tahun sudah sampai saya berani untuk menyatakan bahwa saya kagum padanya. Sedikit berbagi, Aron sebenarnya anti dijemput. Dia selalu mengutamakan untuk menjemput dan mengantarkan saya kembali ke rumah. Tapi bukan sekedar hal itu, bukan masalah bila tidak dijemput. Yang membuat saya kagum adalah ketika suatu hari saya membawa mobil, sedangkan dia bersama drivernya. Saat itu sudah malam sekali dan dia memaksakan untuk menemani saya pulang, menyuruh drivernya pulang dan dari rumah saya, ia naik taxi...
Dia bertanggung jawab akan keadaan saya pulang-pergi kepada orang tua saya. Tidak pernah keluar dari mulutnya "kamu jemput aku ya sekarang" dengan mudahnya. Intinya bukan siapa yang menjemput dan yang mengantar, tapi sense of responsibility itu. Usaha dia merespect saya, memastikan keamanan saya.

Pernah suatu hari dompetnya hilang di mall dan Aron tetap ingin mengantar saya lalu pulang ke rumahnya dengan taxi. Tidak mungkin saya biarkan. Malam itu saya memaksakan untuk mengantar dia pulang agar bisa istirahat lebih cepat.

Aron juga tidak langsung berkecil hati dengan penyesuaian antara dirinya dan keluarga saya, meminta ijin kepada ibu saya untuk membawa saya jalan-jalan. Mendekatkan diri ke adik saya dan saudara-saudara. Wajar saya kagum, karena jarang sekali lelaki seperti itu.Dan yang termanis, dia membimbing saya menjadi seseorang yang lebih baik.

Saat mengingat Aron saya sambil mendengarkan lagu ini. Menantikan kepulangannya dan suara tawanya.

Celine Dion - First Time Ever I Saw Your Face

No comments:

Post a Comment